BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
MASALAH
Dalam suatu organisasi, pesan-pesan yang disampaikan oleh pemimpin kepada para bawahan, terkadang tidak terorganisasi dengan baik. Hal ini menyebabkan pesan-pesan yang disampaikan tidak mengenai sasaran atau hasilnya tidak sesuai dengan apa yang dikehendaki.
Dengan mengatur ide-ide secara logis, berurutan, dan tidak bertele-tele, ide yang disampaikan akan dapat memuaskan kebutuhan-kebutuhan informasi, motivasi, maupun praktis bagi audiens. Mengorganisasi pesan-pesan secara baik adalah suatu keharusan dan menjadi tantangan bagi komunikator
Hal yang perlu diperhatikan dalam mengorganisasi pesan-pesan yang baik sebagai berikut :
1. Subjek dan tujuan harus jelas.
2. Semua informasi harus berhubungan dengan subjek dan tujuan.
3. Ide-ide harus dikelompokkan dan disajikan dengan cara yang logis.
4. Semua informasi yang penting harus sudah tercakup.
Dalam suatu organisasi, pesan-pesan yang disampaikan oleh pemimpin kepada para bawahan, terkadang tidak terorganisasi dengan baik. Hal ini menyebabkan pesan-pesan yang disampaikan tidak mengenai sasaran atau hasilnya tidak sesuai dengan apa yang dikehendaki.
Dengan mengatur ide-ide secara logis, berurutan, dan tidak bertele-tele, ide yang disampaikan akan dapat memuaskan kebutuhan-kebutuhan informasi, motivasi, maupun praktis bagi audiens. Mengorganisasi pesan-pesan secara baik adalah suatu keharusan dan menjadi tantangan bagi komunikator
Hal yang perlu diperhatikan dalam mengorganisasi pesan-pesan yang baik sebagai berikut :
1. Subjek dan tujuan harus jelas.
2. Semua informasi harus berhubungan dengan subjek dan tujuan.
3. Ide-ide harus dikelompokkan dan disajikan dengan cara yang logis.
4. Semua informasi yang penting harus sudah tercakup.
Setelah menganalisa respon yang ada dari dalam diri audiens
serta telah menemukan suatu pendekatan yang terbaik, mka tahap selanjutnya
adalah menentukan jenis pesan yang akan di buat atau disampaikan. Jenis
atau tipe pesan bisnis yang paling sering digunakan adalah penyampaian yang
langsung pada hal yang dituju. Pesan ini dapat berbentuk surat dan memo. Contoh
dari pesan permintaan langsung (direct request)
ini dapat terlihat pada pembuatan surat pesanan, permintaan rutin, aduan
atau klaim, permintaan kredit rutin.
BAB II PEMBAHASAN
1.
REVISI PESAN – PESAN BISNIS
Setelah tahap perencanaan, pengorganisasian, dan pembuatan
(penulisan) pesan-pesan bisnis langkah selanjutnya adalah melakukan koreksi,
penyempurnaan atau perbaikan (revisi) terhadap pesan pesan bisnis.
REVISI PESAN BISNIS
a.
ketrampilan merevisi
b. pemilihan
kata yang tepat
c. membuat
kalimat efektif
A.
Ketrampilan Merevisi
Menulis pesan – pesan bisnis
sangatlah berbeda dan tidak semudah menulis pesan – pesan yang bersifat pribadi
(personal), seperti penulisan surat kepada orang tua, saudara, atau teman
akrab.
Maka dari itu dalam menulis surat –
surat bisnis yang baik diperlukan proses pemikiran dan tenaga dan waktu yang
cukup. Akan berbahaya apabila penyampaian pesan – pesan bisnis cenderung
dilakukan secara asal – asalan atau ceroboh, baik dalam sisi substansi isi
pesan mupun format penulisan.
Sebagaimana telah disampaikan
sebelumnya, pesan – pesan bisnis mencakup pesan – pesan bisnis tertulis dan
pesan – pesan bisnis yang disampaikan secara lisan.
I. Pesan – pesan Bisnis Tertulis.
a. mengedit
isi dan cara pengorganisasiannya
pada face awal pengeditan, perlu
perhatian secara seksama terutama pada pesan-pesan awal dan akhir, karena
pesan-pesan tersebut mempunai pengruh besar terhadap audiens. Perhatikan bahwa
pembuka surat atau memo haruslah relevan, menarik, dan memberikan reaksi pada
pembacanya. Untuk pesan-pesan yang lebih panjang, beberapa paragraph pertama
mencakup subjek, maksud, dan organisasi bahan.
b. mengedit
mekanik atau teknis penulisan
Setelah melakukan pengeditan isi,
pengorganisasian, dan gaya penulisannya, langkah berikutnya adalah melakukan
pengeditan dari sudut mekanik atau teknis penulisan suatu pesan – pesan bisnis
yang mencakup antara lain:
·
Susunan
kalimat yang digunakan, apakah sudah sesuai dengan kaidah kebahasaan yang ada,
sehingga mudah dipahami dengan baik.
·
Penggunaan
kapitalisasi secara tepat (perhatikan kata-kata yang harus ditulis dengan huruf
kapital).
·
Penulisan
tanda baca secara benar (perhatikan penggunaan tanda baca koma, titik, titik
koma, tanda tanya, dan tanda seru).
·
Perhatikan
makna keutuhan suatu kalimat, sehingga makna suatu kalimat dapat dipahami
dengan mudah.
·
Perhatikan
pengulangan kata yang tidak tepat dalam suatu kalimat. Hal ini dapat
menghilangkan makna suatu pesan – pesan bisnis yng telah disampaikan.
c. mengedit format dan layout
langkah
terakhir dalam mengedit suatu pesan bisnis adalahmengedit format atau layout
secara keseluruhan. Di samping melakukan penelaahan terhadap tata bahasa,
ejaan, kesalahan – kesalahan tulis, dan tanda baca, format penulisannya juga
tidak boleh diabaikan begitu saja. Jika format penulisannya menarik, di tata
rapi, bersih, tidak penuh coretan, dan kertas yang digunakan berkualitas baik,
audiens anda akan senang membacanya.
2. Pesan – pesan bisnis lisan
sebagaimana pesan – pesan bisnis yang disampaikan secara
tertulis, pesan – pesan bisnis yang disampaikan secara lisan pun memerlukan
pengecekan ulang, perbaikan atau pengeditan (editing) seperlunya, sehingga
suatu pesan bisnis dapat dipahami audiens dengan baik. Perlu dilakukan kegiatan
pengeditan yang mencakup antara lain:
a. Substansi pesan
mengedit substansi pesan yang akan
disampaikan kepada audiens
b. Pengorganisasian pesan
mencakup 3 poin penting, yaitu:
·
Pembuka
(misalnya, salam pembuka, perkenalan diri)
·
Penyampaian
substansi pesan (misalnya, pengntar pesan dilanjutkan dengan substansi pesan.
·
Penutup
(misalnya: kesimpulan, saran, rekomendasi, implikasi).
c. Gaya bahasa
Gaya bahasa yang digunakan dalam penyajian
pesan – pesan bisnis secara lisan lebih menarik dan dinamis daripada yang berbentuk
tertulis karena cara penyampaiannya yang lebih santai, luwes, dan tidak
monoton.
B.
Pemilihan kata yang tepat
Pemilihan kata dalam penyampaian
pesan – pesan bisnis kepada audiens sangat penting. Penggunaan kata asing yang
sukar dimengerti adalah pemborosan. Agar suatu komunikasi dapat tercapai
maksudnya, perlu diperhatikan hal-hal berikut:
1. Pilihlah
kata yang sudah familiar
Diperlukan suatu analisis audiens,
terutama untuk mengetahui latar belakang pendidikan dan pengalaman audiens.
Pemahaman yang baik terhadap audiens akan memberikan pengaruh yang baik bagi
proses penyampaian pesan – pesan bisnis.
2. Pilihlah
kata-kata yang singkat
Kata-kata yang singkat selain
efisien, juga mudah dipahami oleh audiens. Tetapi kita juga harus memperhatian
kaidah penulisan bahasa yang baik dan benar.
3. Hindari
kata-kata yang bermakna ganda
Penggunaan kata-kata tersebut akan
mengakibatkan penafsiran yang bermacam – macam. Hal ini dapat mengakibatkan
tidak tercapainya maksud dari pesan-pesan bisnis.
C. Membuat
kalimat yang efektif
Dalam menyusun suatu kalimat perlu
diperhatikan 3 hal, yaitu kesatuan pikiran, kesatuan susunan, dan kelogisan.
Diketahui bahwa dalam setiap kalimat paling tidak terdiri atas subjek dan
predikat. Subjek dalam predikat akan menjawab “siapa” atau “apa” yang dilakukan
oleh kata kerja dan merupakan topic suatu bahasan atau sesuatu yang sedang
dikatakan dan biasanya berupa kata benda.
1. Tiga
jenis kalimat
·
Kalimat
Sederhana
Suatu kalimat sederhana
hanya memiliki sebuah subjek dan predikat. Namun tidak menutup kemungkinan
suatu kalimat dilengkapi dengan objek baik langsung maupun tidak langsung.
·
Kalimat
Majemuk
Kalimat majemuk berisi
dua atau lebih klausa independen dan tidak mempunyai klausa dependen. Klausa
independen merupakan lausa yang dapat berdiri sendiri atau mempunyai pengertian
yang utuh, sedangkan klausa dependen adalah klausa yang tidak dapat berdiri
sendiri sehingga tidak memiliki klausa yang utuh.
·
Kalimat
kompleks
Kalimat kompleks berisi sebuah klausa
independen dan satu atau lebih klausa dependen sebagai anak kalimat.
2. Cara
mengembangkan paragraph
Ada dua pendekatan yang digunakan
untuk mengembangkan suatu paragraph. Yaitu pendekatan induktif dan deduktif.
Pendekatan induktif dimulai dengan mengemukakan berbagai alas an terlebih
dahulu, kemudian baru keimpulan. Sedangkan pendekatan deduktif dimulai dari
kesimpulan kemudian baru alasan-alasannya. Suatu paragraph dapat dikembangkan
dengan memberikan:
a. Ilustrasi
ilustrasi dapat memberikan gambaran
terhadap idea tau gagasan umum. Pemberian contoh terhadap suatu topic bahasan
yang relevan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas dan mudah dipahami oleh
audiens.
b.
Perbandingan (persamaan dan perbedaan)
anda dapat mengmbangkan suatu
paragraph dengan cara membandingkan persamaan maupun perbedaan terhadap suatu
pemikiran dengan pemikiran yang lain.
c.
Pembahasan sebab-akibat
pola pengembangan paragraph dengan
sebab-akibat akan membantu memberikan arah yang jelas terhadap suatu pokok
bahasan tertentu.
d.
Klasifikasi
paragraph dapat dikembangkan dengan
cara elakukan klasifikasi atau pengelompokan ide-ide umum ke dalam ide-ide yang
lebih khusus. Pola pengmbangan dengan pengelompokan ini akan mempermudah
pemahaman bagi pengirim pesan maupun penerima pesan.
e.
Pembahasan pemecahan masalah
cara lain dalam pengembangan
paragraph adalah dengan cara menyajikan masalah, kemudian menjelaskan cara
pemecahan masalah tersebut. Cara pengembangan paragraph ini akan mampu
memberikan latihan analitis yang sangat perlu bagi seseorang dalam pengambilan
keputusan-keputusan penting bagi suatu organisasi.
2.
PENGERTIAN DIRECT REQUEST
Direct request adalah satu cara untuk
mendapatkan respon dari para pembaca berupa jawaban pertanyaan, pengiriman
barang atau jasa, atau suatu tindakan yang lain.
·
Surat
direct request digunakan :
·
Melakukan
pesanan barang atau jasa
·
Meminta
informasi penting tentang suatu produk baru
·
Mengajukan
klaim (aduan) dan adjustment
·
Permohonan
kredit
·
Isi
dari Direct Request :
1.
Pengembalian
barang yang sudah dibeli dan meminta uang kembali seharga barang tersebut
2.
Meminta
pengiriman barang yang baru sesuai yang dipesan
3.
Penggantian
sebagian atau seluruh bagian yang rusak
4.
Perbaikan
gratis
5.
Pengurangan
harga karena produknya ada yang cacat atau rusak
6.
Pembatalan
atas suatu pesanan produk
7.
Pembetulan
atas kesalahan penagihan produk
8.
Koreksi
atas kesalahan dalam nota pembayaran
9. Penjelasan atas perubahan kebijakan
atau prosedur
1) Pengorganisasian Direct Request
Pengorganisasian direct request :
menyajikan permintaan atau ide – ide pokok yangdiikuti dengan fakta – fakta secara rinci yang selanjutnya
diikuti dengan pernyataan keramahan dari tindakan yang diinginkan.
v Pengorganisasian Direct Request
mencangkup :
·
PEMBUKAAN => Berisi permintaan secara lebih
khusus yang memungkinkan pembaca lebih mudah memahami maksudnya.
·
PENJELASAN RINCI => dituliskan pada bagian tengah
permintaan, penjelasan berkaitan dengan suatu pokok masalah, mengapa demikian
kemudian dilengkapi dengan penjelasan yang membenarkan suatu permintaan atau
pertanyaan. Apabila menyangkut beberapa pokok pikiran, sebaiknya dibuat rincian
(detail) pokok pikiran.
·
PENUTUP => DR pada prinsipnya berisi tiga hal :
1). Permintaan akan suatu tanggapan atau tindakan tertentu. Apabila
memungkinkan lengkapi dengan batas waktu, tanggapan atau tindakan itu harus
dilakukan. 2). menunjukkan suatu penghargaan atau niat baik (goodwill).
3).memberikan info nomer telepon, handpone atau alamat yang menunjukkan dimana
atau bagaimana penerima pesan menghub.kita
2) Permintaan Informasi Rutin
Surat permintaan izin rutin mempunyai
potensi yang membentuk suatu kesan positif atau citra yang baik bagi suatu
organisasi perusahaan , oleh karena itu dalam menulis surat permintaan izin
rutin anda harus menjaga maksud dan tujuan menulis suatu pesan dalam ingatan
anda.
Dalam membuat surat permintaan izin rutin ini, ada 3
pertanyaan yang harus diperhatikan,
yaitu :
1. Apa yang ingin diketahui ?
2. Mengapa hal tersebut harus diketahui
?
3. Mengapa hal ini dapat membantu ?
v Permintaan di dalam organisasi
Berbagai pesan permintaan dapat dibuat lebih permanen dalam bentuk Memo. Memo dalam bentuk tertulis dapat menghemat waktu
Berbagai pesan permintaan dapat dibuat lebih permanen dalam bentuk Memo. Memo dalam bentuk tertulis dapat menghemat waktu
v Permintaan ke luar organisasi
Untuk memperoleh berbagai berbagai informasi penting seperti info produk baru, catalog buku – buku terbaru
Untuk memperoleh berbagai berbagai informasi penting seperti info produk baru, catalog buku – buku terbaru
3) Penulisan Direct Request Untuk Aduan
Surat aduan
muncul karena ketidak puasan konsumen terhadap produk atau jasa yang diberikan oleh
suatu perusahaan.
Dalam menulis surat
pengaduan perlu memperhatikan beberapa hal berikut :
·
Jelaskan
masalah yang anda hadapi secara rinci
·
Lampirkan
infirmasi pendukung, seperti faktur pembelian
·
Usahakan
nada surat anda tidak marah atau emosional
·
Permintaan
tindakan khusus
4) Surat Undangan, Pesanan, dan
Reservasi
v Surat undangan
Dalam
pembuatan surat undangan biasanya melakukan pendekatan secara langsung. Dalam
hal ini pendekatan langsung mencangkup tiga komponen:
·
Ide
pokok
·
Penjelasan
rinci
·
Penutup
v Surat Pesanan Dan Reservasi
Surat pesanan ini dibuat apabila perusahaan ingin memesan
(order) suatu produk kepada perusahaan lain dan menggunakan pendekatan secara
langsung.
Ada 3 komponen yang wajib ada pada surat pesanan :
·
Apa
yang akan dipesan
·
Metode
pengirimannya seperti apa
·
Cara
pembayarannya
5) Permintaan Kredit
Dalam mengambil kredit tidak sembarangan orang yang bias
karena dalam membuka kredi ada criteria – criteria tersendiri yang telah
ditentukan oleh perusahaan yang memberikan kredit.
Yang perlu diperhatikan dalam membuka kredit ada 2 yaitu :
·
Mengisi
formulir yang disediakan oleh lembaga pengkreditan
·
Mengirimkan
dan melampirkan baerbagai dokumen pendukung.
Bab III
kesimpulan & saran
1.
kesimpulan
·
Dalam
pembahasan revisi pesan- pesan bisnis kita dapat mengetahui apa poin –poin apa
yang harus di revisi dan tujuan direvisinya suatu pesan bisnis. Kita juga dapat
mngetahui jenis – jenis pesan bisnis yang biasa atau sering digunakan dalam
dunia bisnis. Selain itu, kita juga dapat mempelajari keterampilan merevisi
suatu pesan bisnis dengan tidak mnyimpang dari aturan yang berlaku. Merevisi
suatu pesan bisnis harus berdasarkan sistematik.
·
Kita
dapat mengetahui dan memahami apa yang
dimaksud dengan direct request, jenis –
jenis direct request, dan cara melakukan atau menulis direct request. Serta
hal-hal apa saja yang harus diperhatikan ketika melakukan permintaan langsung
(direct request).
2.
saran
Sebaiknya dalam melakukan revisi
pesan bisnis dan tata cara penulisan direct request, harus lebih memperhatikan
poin-poin pentingnya sehingga ketika pesan bisnis telah di revisi dan penulisan
direct request dapat mudah dipahami oleh pihak-pihak yang terlibat atau yang
berkepentingan dalam bisnis.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar